Sushma sudah menyelesaikan sekolah menengah atasnya saat ia berusia tujuh tahun dan enam tahun kemudian meraih gelar sarjana. Sushma mengatakan orang tuanya yang tidak mengenyam pendidikan bekerja keras dan terus memberinya semangat untuk sekolah. "Mereka mengijinkanku melakukan apa pun yang kumau. Kuharap orang tua lain tak memaksakan keinginan mereka sendiri terhadap anak-anaknya," kata Sushma.
Sushma tinggal bersama orang tua dan tiga adiknya di sebuah apartemen satu kamar di Lucknow, ibukota negara bagian Uttar Pradesh yang terletak di bagian utara India. Sumber penghasilan keluarga itu hanya berasal dari sang ayah yang bekerja sebagai kuli bangunan dengan bayaran kurang dari 3,5 dolar per hari.
Baca Juga :
Orang tua Sushma bahkan sampai rela menjual tanah mereka seluas 930 meter persegi seharga 400 dolar Amerika Serikat untuk membayar sebagian biaya pendidikannya di B.R. Ambedkar Central University yang akan dimulai pekan depan. "Saudara dan kawan-kawanku menentangnya, tapi aku tak punya pilihan," kata Tej Bahadur Verma, ayah Sushma. Ia pula yang setia mengantar Sushma setiap hari ke kampus dengan sepeda.
Harta berharga mereka hanya berupa meja belajar dan seperangkat komputer bekas. Tak punya televisi justru memberi keuntungan bagi Sushma. "Tak ada yang bisa dilakukan selain belajar," kata gadis berperawakan kurus itu. Kakak laki-laki tertua Sushma juga seorang jenius. Ia lulus SMA pada usia tujuh tahun dan menjadi satu dari lulusan termuda di India saat ia meraih gelar sarjana bidang komputer.
Sushma sebenarnya ingin menjadi dokter namun ia tak bisa ikut tes di sekolah kedokteran hingga usianya 18 tahun. "Jadi aku memilih mengejar gelar master dan selanjutnya menyelesaikan program doktor," kata Sushma.
Sushma verma pun mendapat bantuan dari banyak orang termasuk dana dari kegiatan amal sebesar US$ 12.600 untuk menyelesaikan pendidikannya.
Orang tua Sushma bahkan sampai rela menjual tanah mereka seluas 930 meter persegi seharga 400 dolar Amerika Serikat untuk membayar sebagian biaya pendidikannya di B.R. Ambedkar Central University yang akan dimulai pekan depan. "Saudara dan kawan-kawanku menentangnya, tapi aku tak punya pilihan," kata Tej Bahadur Verma, ayah Sushma. Ia pula yang setia mengantar Sushma setiap hari ke kampus dengan sepeda.
Harta berharga mereka hanya berupa meja belajar dan seperangkat komputer bekas. Tak punya televisi justru memberi keuntungan bagi Sushma. "Tak ada yang bisa dilakukan selain belajar," kata gadis berperawakan kurus itu. Kakak laki-laki tertua Sushma juga seorang jenius. Ia lulus SMA pada usia tujuh tahun dan menjadi satu dari lulusan termuda di India saat ia meraih gelar sarjana bidang komputer.
Sushma sebenarnya ingin menjadi dokter namun ia tak bisa ikut tes di sekolah kedokteran hingga usianya 18 tahun. "Jadi aku memilih mengejar gelar master dan selanjutnya menyelesaikan program doktor," kata Sushma.
Sushma verma pun mendapat bantuan dari banyak orang termasuk dana dari kegiatan amal sebesar US$ 12.600 untuk menyelesaikan pendidikannya.
Salut dan sangat menginspirasi cerita ini, Bagikan ya..
EmoticonEmoticon